Kata masyarakat merupakan terjemahan dari kata (community
atau komunitas). Secara definitif dapat di definisikan sebagai kelompok manusia
(individu) yang terdiri dari sejumlah keluarga yang bertempat tinggal di suatu
tempat (wilayah) tertentu baik di desa maupun di perkotaan yang telah terjadi
interaksi sosial agar anggotanya atau adanya hubungan sosial (social
relationship) yang memiliki norma dan nilai tertentu yan harus dipatuhi oleh
semua anggotanya dan memiliki tujuan tertentu pula. Sedangkan Selo Soemardjan
(1962) mengemukakan bahwa: “Masyarakat adalah suatu wilayah kehidupan sosial
yang ditandai oleh suatu derajat hubungan tertentu. (Sapriya, 2006).
Masyarakat merupakan manusia yang hidup
bersama dan secara teoritis adalah dua orang yang hidup bersama. (Soekamto, 2007).
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling
bertinteraksi. Suatu kesatuan masyarakat dapat memiliki prasarana yang dapat
memungkinkan para warganya beriteraksi. (Koentjaraningrat., 2005)
Masyarakat terdiri atas berbagai orang, dengan ragam
Pandangan,sikap,nilai dan kepentinangan. Apabila masing-masing orang
mementingkan urusannya sendiri, hidup bermasyarakat akan kacau. Hidup
bermasyarakat akan lancar apabila terbina kerukunan di antara sesama warganya.
Demi terciptanya kerukunan itu, harus ada sikap saling menghargai di antara
sesama warga.
Selanjutnya hidup bermasyarakat ditandai saling
gotong-royong da tolong-menolong di antara sesama warganya.kedua tindakan
tersebut amat penting bagi tercapainya tujuan bersama, yakni keamanan,
kenyamanan, dan kesahteraan. Gotong-royong dan tolong-menolong hanya mungkin
tercapai kalau terjalin tenggang rasa di antara sesama warga. (Guru,
2003).
Dalam dunia masyarakat, manusia diupayakan mengoptimalkan
seluruh potensi dan kemampuan bermasyarakat untuk dapat mengaktualisasikan
dirinya semaksimal mungkin. Agar mempunyai hak untuk menentukan nasibnya
sendiri, hak untuk diterima sebagai warga masyarakat, serta hak untuk
mewujudkan kemampuannya. Disamping mempunyai hak, manusia juga mempunyai
kewajiban untuk memberikan konstribusi nyata bagi kemajuan
masyarakat. (Ihat Hatimah, 2008)
Adapun unsur-unsur dari masyarakat, Mac Iver dan Page
mengemukakan sebagai berikut: “(1) seperasaan, (2) sepenanggungan, dan (3)
saling memerlukan”. Di samping ada beberapa tipe masyarakat setempat menurut
davis (1960:313) sebagai berikut: (1) jumlah penduduk, (2) luas, kekayaan dan
kepadatan penduduk, (3) memiliki fungsi khusus dari masyarakat setempat
terhadap seluruh organisasi masyarakat yang bersangkutan. Tipe tersebut
digunakan untuk membedakan jenis-jenis masyarakat yang sederhana dan modern,
masyarakat pedesaan dan perkotaan. Pada masyarakat modern sering dibedakan
antara masyarakat pedesaan dan perkotaan dalam bentuk “rural community” dan
“urban community”.
Dalam kehidupan masyarakat pedesaan, hubungan yang terjalin
antara anggota masyarakat lebih harmonis, mendalam dengan sistem berkehidupan
berkelompok. Pekerjaan utama masyarakat biasanya terkonsentrasi pada sector
pertanian. Dalam mengolah pertanian cara-cara yang digunakan masih (sangat) tradisional
dan tidak efesien yang lazim disebut sebagai “subsistence farming”. Pada
umumnya golongan-golongan orang-orang tua dijadikan sebagai penasehat dalam
kehidupan, sehingga peranan mereka begitu penting. Masalah yang timbul kemudian
adalah sulitnya mereka mengadakan perubahan-perubahan. Hal ini disebabkan
Pandangan-pandangan mereka yang didasarkan pada tradisi yang kuat. Karena itu,
sulit sekali untuk merubah pola pikir, sikap maupun tingkah laku penduduknya.
Kelangkaan alat komunikasi turut mempengaruhi terhadap proses
perubahan-perubahan yang diharapkan. Salah satu arus komunikasi yang berkembang
adalah desas-desus yang bersifat negatif. Pada masyarakat perkotaan (urban
community) tekanan pengertian terletak pada sifat-sifat serta ciri-ciri
kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan antara lain perbedaan dalam
menilai keperluan hidup. (Sapriya, 2006).
Selanjutnya Koentjoraningrat (1999:32-33) menyebutkan ada 6
tipe masyarakat indonesia, yaitu sebagai berikut :Kata masyarakat merupakan terjemahan dari kata (community
atau komunitas). Secara definitif dapat di definisikan sebagai kelompok manusia
(individu) yang terdiri dari sejumlah keluarga yang bertempat tinggal di suatu
tempat (wilayah) tertentu baik di desa maupun di perkotaan yang telah terjadi
interaksi sosial agar anggotanya atau adanya hubungan sosial (social
relationship) yang memiliki norma dan nilai tertentu yan harus dipatuhi oleh
semua anggotanya dan memiliki tujuan tertentu pula. Sedangkan Selo Soemardjan
(1962) mengemukakan bahwa: “Masyarakat adalah suatu wilayah kehidupan sosial
yang ditandai oleh suatu derajat hubungan tertentu. (Sapriya, 2006).
Masyarakat merupakan manusia yang hidup
bersama dan secara teoritis adalah dua orang yang hidup bersama. (Soekamto, 2007).
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling
bertinteraksi. Suatu kesatuan masyarakat dapat memiliki prasarana yang dapat
memungkinkan para warganya beriteraksi. (Koentjaraningrat., 2005)
Masyarakat terdiri atas berbagai orang, dengan ragam
Pandangan,sikap,nilai dan kepentinangan. Apabila masing-masing orang
mementingkan urusannya sendiri, hidup bermasyarakat akan kacau. Hidup
bermasyarakat akan lancar apabila terbina kerukunan di antara sesama warganya.
Demi terciptanya kerukunan itu, harus ada sikap saling menghargai di antara
sesama warga.
Selanjutnya hidup bermasyarakat ditandai saling
gotong-royong da tolong-menolong di antara sesama warganya.kedua tindakan
tersebut amat penting bagi tercapainya tujuan bersama, yakni keamanan,
kenyamanan, dan kesahteraan. Gotong-royong dan tolong-menolong hanya mungkin
tercapai kalau terjalin tenggang rasa di antara sesama warga. (Guru,
2003).
Dalam dunia masyarakat, manusia diupayakan mengoptimalkan
seluruh potensi dan kemampuan bermasyarakat untuk dapat mengaktualisasikan
dirinya semaksimal mungkin. Agar mempunyai hak untuk menentukan nasibnya
sendiri, hak untuk diterima sebagai warga masyarakat, serta hak untuk
mewujudkan kemampuannya. Disamping mempunyai hak, manusia juga mempunyai
kewajiban untuk memberikan konstribusi nyata bagi kemajuan
masyarakat. (Ihat Hatimah, 2008)
Adapun unsur-unsur dari masyarakat, Mac Iver dan Page
mengemukakan sebagai berikut: “(1) seperasaan, (2) sepenanggungan, dan (3)
saling memerlukan”. Di samping ada beberapa tipe masyarakat setempat menurut
davis (1960:313) sebagai berikut: (1) jumlah penduduk, (2) luas, kekayaan dan
kepadatan penduduk, (3) memiliki fungsi khusus dari masyarakat setempat
terhadap seluruh organisasi masyarakat yang bersangkutan. Tipe tersebut
digunakan untuk membedakan jenis-jenis masyarakat yang sederhana dan modern,
masyarakat pedesaan dan perkotaan. Pada masyarakat modern sering dibedakan
antara masyarakat pedesaan dan perkotaan dalam bentuk “rural community” dan
“urban community”.
Dalam kehidupan masyarakat pedesaan, hubungan yang terjalin
antara anggota masyarakat lebih harmonis, mendalam dengan sistem berkehidupan
berkelompok. Pekerjaan utama masyarakat biasanya terkonsentrasi pada sector
pertanian. Dalam mengolah pertanian cara-cara yang digunakan masih (sangat) tradisional
dan tidak efesien yang lazim disebut sebagai “subsistence farming”. Pada
umumnya golongan-golongan orang-orang tua dijadikan sebagai penasehat dalam
kehidupan, sehingga peranan mereka begitu penting. Masalah yang timbul kemudian
adalah sulitnya mereka mengadakan perubahan-perubahan. Hal ini disebabkan
Pandangan-pandangan mereka yang didasarkan pada tradisi yang kuat. Karena itu,
sulit sekali untuk merubah pola pikir, sikap maupun tingkah laku penduduknya.
Kelangkaan alat komunikasi turut mempengaruhi terhadap proses
perubahan-perubahan yang diharapkan. Salah satu arus komunikasi yang berkembang
adalah desas-desus yang bersifat negatif. Pada masyarakat perkotaan (urban
community) tekanan pengertian terletak pada sifat-sifat serta ciri-ciri
kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan antara lain perbedaan dalam
menilai keperluan hidup. (Sapriya, 2006).
Selanjutnya Koentjoraningrat (1999:32-33) menyebutkan ada 6
tipe masyarakat indonesia, yaitu sebagai berikut :
- Tipe masyarakat yang berkebunyang amat sederhana dengan keladi dan ubi jalar
sebagai tanaman pokoknya dalam kombinasi dengan berburu atau meramu.
- Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di lading atau di sawah
dengan padi sebagai tanaman pokok. System dasar kemasyarakatannya berupa
“Komunitas petani” dengan diferensiasi dan stratifikasi sosial yang sedang dan
merasakan diri bagian bawah dari suatu kebudayaan yang lebih besar, dengan
suatu bagian atas yang dianggap lebih halus dan beradab didalam masyarakat kota.
- Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau di sawah
dengan padi sebagai tanaman pokok. Sistem dasar kemasyarakatanya berupa desa
komunitas petani dengan diferensiasi dan stratifikasi sosial yang sedang.
- Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau di sawah
dengan padi sebagai tanaman pokok. Sistem dasar kemasyarakatanya berupa desa
komunitas petani dengan diferensiasi dan stratifikasi sosial yang agak
kompleks.
- Tipe masyarakat perkotaan yang mempunyai ciri-ciri pusat pemerintahan dengan
sector perdangan dan industri yang lemah.
- Tipe masyarakat metropolitanyang mulai mengembangkan suatu sektor perdangan dan
industri yang agak berarti, tetapi yang masih didominasi oleh aktivitas
kehidupan pemerintah. (Udin S. Winataputra, Materi dan Pembelajaran PKn
SD, 2007).
- Tipe masyarakat yang berkebunyang amat sederhana dengan keladi dan ubi jalar
sebagai tanaman pokoknya dalam kombinasi dengan berburu atau meramu.
- Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di lading atau di sawah
dengan padi sebagai tanaman pokok. System dasar kemasyarakatannya berupa
“Komunitas petani” dengan diferensiasi dan stratifikasi sosial yang sedang dan
merasakan diri bagian bawah dari suatu kebudayaan yang lebih besar, dengan
suatu bagian atas yang dianggap lebih halus dan beradab didalam masyarakat kota.
- Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau di sawah
dengan padi sebagai tanaman pokok. Sistem dasar kemasyarakatanya berupa desa
komunitas petani dengan diferensiasi dan stratifikasi sosial yang sedang.
- Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau di sawah
dengan padi sebagai tanaman pokok. Sistem dasar kemasyarakatanya berupa desa
komunitas petani dengan diferensiasi dan stratifikasi sosial yang agak
kompleks.
- Tipe masyarakat perkotaan yang mempunyai ciri-ciri pusat pemerintahan dengan
sector perdangan dan industri yang lemah.
- Tipe masyarakat metropolitanyang mulai mengembangkan suatu sektor perdangan dan
industri yang agak berarti, tetapi yang masih didominasi oleh aktivitas
kehidupan pemerintah. (
Udin S. Winataputra, Materi dan Pembelajaran PKn
SD, 2007).